seorang lelaki terus melangkahkan kakinya untuk terus mencari kehidupan yang lebih baru, dia senang gabung di tempat perkumpulan, seperti organisasi. mulai dari SMA dia ikut dengan yang namanya organisasi, baik itu organisasi SMA maupun di luar SMA. tapi tujuannya tidak tercapai dengan semua itu. dia hanya bisa mendapatkan teman baru, tapi hanya sebatas teman.mereka semua jalan bersama, ngumpul pabila ada kegiatan yang ingin dibicarakan.
tak lama kemudian, akhirnya dia lulus di SMA, "saya mau kuliah" unkapnya kepada ibu. "tidak na, kamu tidak bisa kuliah, siapa yang mau membiayai semuanya? kamu ini hidup dengan ayah tiri, kamu tidak malu meminta uang kepada ayah tiri kamu, sedangkan anaknya yang bungsu dia tidak sekolahkan setelah dia lulus SMP pas dia kawin sama ibu". jawab ibu. setelah mendengar kata-kata ibu, tidak tau harus berbuat apa, pendaftaran semakin dekat hari akhir. akhirnya dia nekat berangkat ke unhas untuk mendaftar, karena uang dikantong dia cukup untuk biaya formulir. dia mendaftarkan dirinya.
satu bulan kemudian, tes SNMPTN dimulai, pergilah dia untuk melaksanakan tes. dua hari berseling, tes sudah selsai, tinggal tunggu pengumuman.
alhamdulillah, ungkapnya setelah dia melihat koran yang isinya pengumuman SNMPT, ternyata dia lulus. tapi dia tetap bersedih karena keinginannya tuk belajar terhambat karena biaya, tapi dia berani memakai uang beasiswanya diwaktu SMA yang seharusnya dipakai untuk biaya ijazah dan semester terakhir disekolah. akhirnya terdaftarlah dia sebagai mahasiswa di unhas. dikampus itu sangat banyak tempat perkumpulan atau oraganisasi, setelah melewati masa pengkaderan di fakultasnya, dia ikut di salah satu organisasi yang sangat menjanjikan bagi dirinya, karena di dalamnya sangat banyak ilmu-ilmu yang bisa didapatkan. seiring waktu berjalan, dia dan teman-temannya yanbg baru menjalani proses di organisasi itu. disinilah dia bisa merasakan betul-betul organisasi, jurusan mereka yang berbeda, mereka bisa saling tukar ilmu. lama kemudian tujuannya itu mulai dirasakan yaitu keluarga yang kedua setelah keluarganye di rumah. kita selalu sepakat untuk bersama, dan yang lebih mengarukan lagi. salah satu temannya yang dia dengar sakit, akhirnya mereka menjenguk temannya yang lagi sakit dan ternyata memang sakit temannya itu parah, karena dia tidak bisa terlalu bergerak apalagi bangun untuk makan. malam itu dia disuruh untuk membeli makanan, setela kembali kerumah temannya yang lagi sakit membawa makanan. temannya tidak bisa bangun untuk makan dan susah untuk makan sendiri kalau orang sakit ini makan sendiri. akhirnya salah satu teman mereka rela menyuapi temannya yang lagi sakit dan menemani dia sampai keesokan harinya. saya betul-betul menemukan keluarga yang baru yang betul-betul keluarga. walaupun didalamnya ada hal-hal yang tidak baik seperti cela-mencela, tapi dia anggap itu adalah permainan keluarganya, tidak ada orang yang terus serius dalam hidupnya tanpa ada permainan.
mudah-mudahan keluarga ini tidak ada masalah sampai kapan pun. amin
Jumat, 10 Juni 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar