selamat datang di blog ini semoga anda bisa menikmati isi blog ini yang akan selalu up date buat anda dan saya pribadi berbagi informasi dan karya bersama aim juga membuka kesempatan buat anda untuk menampung karya anda dalal bentuk file maupun tulis tangan berupa puisi, cerpen dll menunggu anda setiap saat anda juga bisa menikmati musik dan masih banyak yang lainnya

Jumat, 24 Juni 2011

KANTUK vs USAHA

Ketika malam hari tiba, keadaan masih hampir sama dengan siang hari. Keadaan masih tetap raimai meributi tempat yang cukup sederhana ini. Memasuki pukul 21.00 adalah waktu mereka pulang. Wajar sih, mereka mempunyai rumah dan pasti harus pulang. Setelah mereka pulang kerumah masing – masing maka tempat ini akan seppih. Entah apa yang terjadi dalam fikiranku, kadang merasa kesepian dengan ketidak beradaan mereka, tapiiiiii disamping itu juga kuberfikir, saya harus senang n moment inilah yang kutunggu karena saat ini kusenang berinspirasi dan waktunya saya berinspirasi ketika diriku sendiri.
Kuselalu mengeluarkan apa yang ada difikiranku dan kubuatlah suatu inspirasi dalam tulisan yang masih tak jelas arahnya kemana. Bahkan difikiran saya tersimpan, ketika saya sendiri saya harus menghasilkan satu karya, terserah karyanya bentuk apa dan terserah karyanya bagus atau tidak. Itu semua tinggal polesan untuk memperbaikinya untuk bisa menjadi lebih dari apa yang diinginkan.
Di ruang yang sederhana ini, kududuk di atas kursi pas didepan komputer sambil menggerakkan 8 jari saya untuk memencet keyboard yang ada di depanku.
“apa coba yang di buat jari itu?”
“hahaha, semoga menghasilkan sesuatu yang tidak jelek,”
“seperti apalah yang tidak jelek dimaksud?”
“apalah, sebagian besar sudah ngerti ko’”
Di dalam duangan yang cukup sederhana itu, kumanfaatkan apa pun yang harus saya karyakan. Inspirasi yang muncul pada saya adalah pandangan saat melintas dijalan-jalan, semuanya muncul dari sana, apa pun itu. Ku selalu membuat inspirasi/karya ditengahnya malam. “iya pasti”, ingat banyak massa yang menunggu dirimu karena waktu itu jam 11 teng sudah dimulai.
Dalam menulis suatu karya yang masih kacau ini yang kulakukan setiap malam. Inspirasi itu muncul di fikiranku dan tidak ada orang di samping kiri kanan saya yang mengganggu. Rasa kantuk pasti menyerang ketika lama di depan komputer dan memang tengah malam. Itu yang kurasakan ketika saya menuliskan karyaku.
Untuk menghasilkan sesuatu pasti ada hal yang kita lakukan untuk sesuatu itu. Begitu pun yang kulakukan, hampir disetiap saya menuliskan karya maka kantuk itu pun pasti terasa dan kadang membuat tulisan kacau dan lupa dari mana kata ini muncul. dua – duanya lucu dan saling mempertahankan privasi mereka. Dua – duanya sangat heboh dengan apa yang terjadi.
Masing – masing menjaga pribadinya sendiri. Kantuk sudah tetap ada bahkan kantuk ini belum mencapai 300 orang kapan, semangat. Sedangkan Jirak kadang hilang, kantuk ini semakin menutup diriku. Saat ini pun seperti itu, kantuk vs usaha. Kantuk ini sudah berat sekali terasa dimata, tapi selalu kukatakan harus berusaha dan harus menyelesaikan kegiatannya (tulisan ini). Tapi tetap aja serasa kantuk itu juga berusaha, di ibaratkankan dengan klasemen sementara, kantuk itu berada di atas. Tapi usaha yang ada kupegang juga meyakinkan untuk bisa menjadi yang paling diatas. Sungguh beraaaaaaaaat
Maav, nulisnya dalam keadaan seperti orang ini, masih butuh inspirasi
READ MORE - KANTUK vs USAHA

Kamis, 23 Juni 2011

PEJABAT MERDEKA, RAKYAT TERTINDAS

setiap hari.....

mobil mewah lalu lalang di jalan

setiap hari....

orang berdasi duduk dikursi masing masing

setiap hari ....

mareka menikmati kemewahannya



setiap hari pun

pengemis bertebaran di jalan,

di mesjid dan hampir seluruh tempat ramai

setiap hari juga....

pemulun yang mangkal di tempat sampah



mereka...

orang berdasi

orang bermobil

semakin subur dan semakin berjaya



dan...

mereka

yang ngemmis,

mulung

semakin melarat

semakin susah dengan kehidupannya



apa ?

apa yang bisa kita lakukan untuk mereka

seorang pejabat yang hanya pusing dengan hartanya

dan seorang pengemis dan pemulung

sibuk dengan apa yang harus mereka makan



mana keadilan itu?

mana?

inilah pemerintahan yang adil?

bukan kawan,

ini pemerintahan yang konyol



pemerintah hanya mengenal mereka

mereka sang pejabat,

pemerintah tak kenal mereka

sang pengemis dan pemulung



haha, sapa sih mereka
READ MORE - PEJABAT MERDEKA, RAKYAT TERTINDAS

Rabu, 22 Juni 2011

ADIKKU SAYANG



Seorang kakak yang mempunyai banyak seorang adik, dan hidup dikeluarga yang susah namun tetap syukur dengan keadaannya. Seorang kakak yang masih sekolah, ayah yang sakit-sakitan dan mengharapkan makan dari hasil pekerjaan Ayah. Ketika Ayah yang seorang kepala keluarga tak kerja, maka tidak ada lagi yang bisa di dapatkan sang ibu untuk masak dan keperluan lainnya.
Kakak selalu asyik dengan keadaan, didepan keramaian orang. Tapi asalkan kalian tau adikku, saya selalu memikirkan kalian, gimana kabar kalian saat ini ? itu pertanyaanku adik. Adik pertama sekarang sudah tidak tinggal dinenek lagi dan ikut bersama om yang katanya untuk sementara membantu om bekerja. Tapi apa engkau adikku yang pertama meninggalkan nenek yang tinggal sebatang kara dikampung, tidak ada siapa-siapa lagi yang menemaninya. Saya tidak bisa memarahimu lagi adik, kamu sudah besar dan sudah tau dengan apa yang terbaik yang harus kamu lakukan. Kamu sudah SMA, bukan anak-anak lagi bagiku, semua tindakanmu pasti sudah kamu fikirkan dengan baik.
Nenek yang kamu tinggalkan entaha apa yang terjadi padanya tidak ada lagi yang akan kasi kabar. Adik kedua, terpaksa engkau adikku perempuan satu-satunya harus hentikan sekolahmu dikota dan berangkat kekampung menemani nenek karena nenek tidak mau kekota, dia harus tetap dikampung. Maavkan kakakmu ini adik, saya tidak bisa berbuat apa-apa untuk semua ini. Berangkatlah dik, buatlah yang terbaik pada nenek, janganlah engkau buat nenek marah sedikit pun karena saat ini nenek sangat sensitif setelah ditinggalkan oleh kakek, anak bungsunya dan ayahnya dalam waktu berdekatan “ucapku pada adik sambil mengelus kepalanya”.
“Iye kaka” ucap adik perempuanku satu-satunya sambil menangis
“kau junganko nakal disana”
“iye”
“berhentimako nangis de’, seringjako na jenguk mama itu, nasekolakanjako juga nenek itu disana”
“iye, pergima pale”
“iye de’, hati-hatiko na”
Sang adik perempuanku berangkat dan diantar oleh ibuku menuju terminal, sesampai diterminal, adik akan ditinggal dan hanya dititp dimobil panter yang selalu masuk di kampung nenek. Adikku yang baru duduk dikelas 5 SD berangkat dari kota Makassar menuju kampung di Bantaeng sendir. Saya selalu berdoa agar dilindungi dijalan, adikku yang sangat nurut dengannku dan saya sangat menyayanginya dan harus pisah dan kemungkinan hanya bisa bertemu pada saat liburan. Saya pun langsung telfon orang yang ada di kampung untuk suruh kabari kami semua setelah adik sampai disana.
6 jam keberangkatan adik dari rumah, saya masih duduk di depan televisi memikirkan adik sambil memusatkan pandangan ke tv. Ibu dan 2 adik kecilku sedang baring sambil nonton sinetron yang sangat tidak saya suka, tapi pandanganku tetap saja di tv. Kenapako? “ibuku nanya heran karena tiba-tiba keliatan suka dengan sinetron yang biasanya nda saya tonton.
“tidakji” jawabku kembali pada ibu dengan wajah yang tetap muram
“balle-balleko, kenapa kau liaki terus itu masuk tv na perasaan tidak nusuka sekali film beginianka”
“adikku ma, bagaimanami itu kodong, sedih sekali kuliat tadi”
“ah, tidakjie itu. Enakji nanti narasa itu dikampung, banyakji temannya”
“bukan ituna mama, kaya berat sekali narasa pisah sama kita kulia’ tadi menangis teruski kodong”
“maumi diapa, kau mau disuruh pulang namaraijako nenek, ka kau mami itu na pa’mati-matian nacarikan uang untuk kulianu, jadi janganko kecewakanki”
“tapi kukecewakanmi ini mama, ka kuliaka tidak ada sama sekali kutau kuliaku”
“apajie pale nubikin pergi setiap hari kuliah na tidak adaji nutau?”
“tetapja kulia kodonk, tapi tidak ada kumengerti. Itumi biasa lamaka pulang dirumah ka biasa organisasiku kuurus. Itu mamai ku andalkan untuk kerjaanku nanti kalau luluska kuliah, bukan hasil pelajaranku kuandalkan ka kurasakanmi”
“terserah kauji na’, yang penting kau harus bahagiakanki nene’nu sebelumna meninggal”
“iye mama, insya Allah doakanq nenek supaya panjang umurq”
“iyo baa, janganmako dulu fikirka saya kala kerjamako nanti, nenekmumo dulu”
“iye mama”
Triiiiing, “deringan telfon dicelanaku”, ternyata orang di kampung yang nelfon.
“halo, assalamu alaikum” ucapku dalam telvon
“waalaikum salam, sampaimi adeknu disini”
“ow, syukurmaki pale itu kodonk”
“iyo, sudami pale na!”
“iye pale”
“assalamu alaikum”
“waalaikum salam warahmatullah”
Saya sangat senang mendapat berita itu kalau adikku sudah sampai dengan selamat. Saya langsung sms adik pertamaku yang saat itu lagi ikut kerja bersama om sepupu dari ibuku. “dek, cepakko kembali nanti temani nenek, ade itu kesana temani ka kau pergiko bede, tapi rencana maumi dikasi tinggal ade disana sekolah”. Adik pertamaku pun langsung menjawab “mauka kerja disini, adami juga ade natemani disana to, mauka juga berhenti sekolah”.
Mendengar sms itu, saya yang tadinya bahagia karena adik perempuanku sudah samapai dengan selamat, langsung sedih lagi dengan pernyataan adik pertama. Saya tidak bisa marah lagi ade, kamu sudah besar, kenapa kamu berhenti sekolah padahala kita semua harapannya mama sama nenek yang saat ini ayah sedang sakit dan tidak bisa bekerja lagi, “ucapku dalam hati”
Ya Allah apa yang harus kuperbuat, berikanlah petunjuk kepada hambamu ini ya Allah, “pintaku kepada Allah dalam hati”.
Beberapa hari berlalau, ayah semakin parah dan memang susah untuk bekerja lagi. Akhirnya Ibu memutuskan untuk ikut di adek pertama yang saat itu sudah kerja, karena ayah tak bisa bekerja lagi. Ibu pun meninggalkan kota Makassar dan menuju Kota Pangkep yang hanya melewati satu Kota dari Makassar. Saya tidak ikut mengantar Ibu saat dia pindah karena banyak kesibukan di Kampus, saya hanya nitip salam sama adik dan akan nyusul nantinya.
Setelah itu, semakin pusing saya, yang sebenarnya saya mau kembalikan adikku untuk sekolah lagi tapi ternyata tidak bisa. Ibu pun terdesak untuk tidak menyuruh adik tetap sekolah dan bahkan dialah yang menjadi tulang punggun keluarga, yang mencari makan untuk 2 adikku yang masih kecil dan ibuku. Adikku yang sebenarnya masih belum waktunya bekerja dan menjadi tulang keluarga, tapi semua itu harus dilakukan dan bahkan kebahagiaan baginya yang memang sangat butuh dukungan dari orang tua masalah kerjanya dan kebebasannya.
Adikku ini memang nakal dan selalu butuh kebebasan bahkan ngerokok. Ya Allah, cobaan apa semua ini? Saya seakan kakak yang tak berguna, anak yang pertama tapi tak bisa berbuat apa-apa “kembali lagi saya berdo’a kepada Allah dalam hati”. Semuanya saya rasa serba salah, saya marah dengan adikku yang meninggalkan sekolahnya tidak bisa, saya harus hentikan kuliahku pun tidak bisa karena seluruh keluargaku akan marah ketika saya menghentikannya. Mereka bilang sayalah harapannya, sebagai cucu tertua dan ibu yang hanya 2 bersaudara karena 2 saudaranya sudah meninggal. Nenek sangat sayang sama saya dan apapun dilakukan demi kelancaran kuliahku. Apakah saya tega menghentikan semua ini? “tanyaku pada diri sendiri”.
Saya pun memutuskan untuk tetap kuliah dan mengatakan sesuatu disaat itu.
“dulu saya dan keluarga tinggal sama-sama, minta uang setiap hari ketika berangkat kuliah. Sekarang kami sudah pisah, ini kesempatanku untuk tidak terlalu banyak membuat orang tuaku susah dengan cara tidak terlalu banyak meminta uang kepadanya. Saya akan berusaha sendiri untuk mencari uang dikampus, saya pasti bisa melakukan semua itu”
“adik perempuanku harus tetap sekolah sampai akhir dan saya berjanji saya akan menguliahkan dia”
Kedua kaliamat yang panjang itu terucap oleh mulutku saat itu.
Saya pun mencoba melakukan kalimat pertama, ternyata saya bisa melakukannya. Saya hidup dikampus yang mau dibayarkan uang kost tapi tidak mau, karena kebanyakan nginap di UKM ataupun Himpunan. Saya harus pergunakan fasilitas itu, dihimpunan masak sama teman-teman, itu suatu pengiritan menurutku yang hanya beli tempe tahu setiap malamnya 5000 rupiah sudah makan banyak orang.
Saya pulang dan kerumah Ibu hanya sekali sebulan dan Cuma minta uang 50rb keculai ada yang harus saya duiti, saya minta paling banyak 100ribu dalam sebulan itu. Itu semua dari adik saya. Kumemang kakak yang tak berguna saat ini, tunggu dik pasti saya bisa membuat kalian semua bahagia. Tidak ada yang bisa saya banggakan dikuliahku tapi saya selalu mengasa bakat saya melalui organisasi-organisasi yang ada. Hanya itulah harapanku kedepannya.
SEMANGAT ADIK-ADIKKU
KAKAK SAYANG PADAMU

READ MORE - ADIKKU SAYANG

Senin, 20 Juni 2011

DUNIA YANG TAK BEGITU NIKMAT BAGINYA



Dimalam hari yang cerah, saya mengeluarkan motor bututku untuk menuyusul teman yang lagi happy part di mall Panakkukang. Saya pun melajukan motorku yang butut itu dengan memakai baju lengan pendek sambil sms diatas motor. Tak terasa karena sms itu, saya pun sampai ketujuan dan bersenang – senang bersama teman – teman selama 2 jam. Namun sebelum itu kami menunggu sampai pukul 17.40 untuk masuk room karena roomnya sedang penuh.
Lantunan lagu yang meributi room – room yang ada. Tak lama kemudian berselang lagu yang kami nyanyikan bersama teman, waktu kami pun habis dan keluar dari room. Diluar room kembali menunggu teman yang entah lagi buat apa sehingga saya dan beberapa teman lain menunggu yang cukup lama. Sambil menunggu saya memperhatikan orang – orang yang ada disekita denga aya yang berbeda – beda. Gaya mereka sangat keren – keren, penampilan mereka pu sangat indah. Haha haruska mereka berpenampilan yang seperti itu apabila jalan ke Mall ? “tanyaku dalam hati”.
Saya pun terus berjalan disekitar tempat kami menunggu, saya memperhatikan gaya demi gaya orang – orang yang ada. Kadang saya membandingkan dengan gayaku sendiri yang sangat – sangat sederhana, memakai celana jeans yang sukup kusam, baju kaos juga kusam dan dilapisi baju kemeja yang tidak saya kancing. Mungkin karena ketidak sukaanku dengan penampilan yang kelewatan sehingga penampilan yang saya saksikan saya bandingkan dengan diriku sendir.
Beberapa menit kemudian teman yang kami tunggu pun muncul dari room dan kami pun berjalan untuk pulang. Setelah sampai dilantai dasar, kami pisah karena tempat kami parkir motor beda. Saya langsung menuju tempat dimana motor bututku itu saya parkir, saya kaget setelah sampai ditempat parkir. Kaget karena motorku yang saya parkir hilang ditempatnya, walaupun butut saya tetap sayang dengan motor itu karena motor itulah yang mengantar saya kemana-mana. Tak lama kemudian saya melihat keberadaan motorku dan saya pun mendekat dan mengambil helm terus memakainya. Karena motor saya ditengah dan tidak bisa keluar, saya menunggu tukang parkir untuk mengeluarkan motorku sambil sesekali memerhatikan kondisi orang-orang dijalan.
Bapak tukang parkir masih tetap sibuk dengan motor – motor yang terparkir, karena sangat banyak orang yang parkir ditempat tersebut. Dari jauh kulihat sesok wajah yang kusam dan keriput berjalan dipinggiran jalan. Semakin dekat dia denganku, saya lihat ada orang yang memberikan orang itu uang dan dia sangat bersyukur dengan pemberian orang itu. Saya pun mendekat dengan orang itu dan menyuruh bapat tukang parkir untuk mengeluarkan motorku. Bersegeralah tukang parkir itu untuk mengeluarkan motorku dan berhenti di pas disamping sang nenek. Saya pun membayar parkir dengan selembar uang 10.000 rupiah, tukang parkir mengembalikan saya 8.000, saya langsung sisipkan 5.000 untuk uang bensin dan memagang uang 3.000. tak kusangka sang nenek mendekatiku dan meminta kepadaku.
Saya tak tau, mataku serasa berair dan tanganku pun serasa bergerak langsung untuk menyodorkan uang yang saya pegang sisa dari uang parkir dan uang bensin yang sudah saya sisipkan. Sang nenek sangat bersukur dan langsung mendoakan saya setelah uang itu ada ditangannya. Saya tak menyangka kalau nenek itu adalah seorang pengemis, saya mengira kalau orang itu hanya sebatas berjalan dan mendapat kasihan dari bapak yang memberikan uang sebelumnya. Tapi ternyata sang nenek adalah pengemis, nenek mencari kehidupan dengan mengemi. Dia sudah sangat tua, membawa tongkat dan berjalan terus menerus.
Saya pun menjalankan motorku yang butut itu, sambil memikirkan sang nenek. Betapa sulitnya kehidupan di dunia ini, seandainya saya mempunyai rumah, saya akan mengambil nenek itu untuk tinggal dirumahku. Namun sayang orang tuaku pun tak punya rumah, apalagi saya. “ucapku dalam hati”. Saya terus melajukan motor yang saya kendarai dan terus memikirkan nenek itu, wajahnya tak lepas dari fikiranku. Saya kembali bertanya pada diriku sendiri “saya tidak percaya kalau nenek itu tidak punya keluarga sama sekali, saya yakin dia mempunyai keluarga yang masih hidup walaupun Cuma 1 orang, tapi mana mereka?”.
Sang nenek atau pengemis lainnya tidak pernah mengatakan kalau dunia itu nikmat, mereka hanya terus berjalan dengan kesusahan yang mereka bawa dan terus mengatakan kalau dunia itu tidak ada kenikmatannya sama sekali. Mereka hanya bisa terus berjalan danmencari kehidupan dijalan dan tidak merasakan nikmatnya mempunyai rumah seperti kita semua.
Saya sudah merasakan susahnya kehidupan, dan pasti nenek itu lebih susah. Ya Allah, kira – kira dimana nenek itu tidur? “ujarku kepada Allah dengan nada yang cukup kecil dan tujuan mengadu”. Saya terus memikirkan sang nenek yang entah tak pasti kehidupannya. Saya sangat terharu, semakin jauh saya melaju menjalankan motorku yang butut. Tak lama kemudian, tiba- tiba saya mengingat keadaan keluargakau, yang pernah mengalami kesushan yang bisa di katakan lebih parah dari pengemis dijalan.
Ya Allah, saat ini saya jauh dengan orang tuaku, beda dengan beberapa bulan lalu yang tinggal bersamanya dan mengetahui keadaanya, saat ini tidak ya Allah, tetap lindungi keluargaku dan berikanlah rezeki yang banyak kepadanya “doaku tiba-tiba kepada Allah”.
Setelah melihat orang yang seperti itu, apa yang akan kalian lakukan wahai saudaraku yang mempunyai harta yang berlimpah. Suatu saat nanti ada saatnya kalian ingin bersedekah tapi tidak ada lagi orang yang ingin dsedekahi. Segerahlah bersedekah saudaraku jika mempunyai harta lebih, sesungguhnya semua itu tidak sia-sia. Selain mendpaat amal juga para malaikat akan berdoa agar semua yang di sedekahkan itu agar digantikan dengan rezeki 2 kali lipatnya. Sungguh doa malaikat yang tak pernah tidak terkabulkan.
COBA RENUNGI SEMUA ITU TEMAN – TEMAN SEKALIAN, DAN COBA BAYANGKAN KALIAN YANG BERADA DIPOSISI MEREKA.
READ MORE - DUNIA YANG TAK BEGITU NIKMAT BAGINYA

Jumat, 17 Juni 2011

KURINDUKAN DIRIMU





beberapa tahun aku terus bersamamu
sampai usiaku sudah dewasa
aku masih tetap bersamamu
engkau masih menyaksikan keseharianku

setiap pagi pergi meninggalkan rumah
malam kutiba kembali

wajahmu adalah sosok wanita yang terindah
tak pernah kulupakan seumur hidupku
disetiap kulihat foto yang tersimpan didompetku
semangatku berkibar kembali.

engkau wanita pembangkit semangatku.
saat ini kita tidak bersama lagi
engkau disana, aku disini
aku sangat merindukanmu.

aku pengen mengelus wajahmu yang cantik
semoga engkau sehat selalu

oh IBU, kusangat merindukanmu.
READ MORE - KURINDUKAN DIRIMU

Rabu, 15 Juni 2011

ucapan tersirat menghasilkan keburukan



Berbicara dan bercuap – cuap setiap waktu adalah aktifitas orang – orang yang mempunya indra pada bagian pembicaraan itu. Bisa berbicara adalah suatu kebahadiaan bagi kita yang mempunyai alat bicara dan bisa untuk bicara, tidak seperti mereka yang cacat dan tidak bisa untuk berbicara. Mulut yang merupakan alat bicara dapat membuahkan hasil yang baik dan juga buruk.

Kebaikan itu didapatkan atas kerja yang dilakukan melalui mulut, bercuap – cuap. Tapi walaupun seperti itu, saya mengatakan perkataan adalah suatu keburukan. Seorang mempunyai mulut yang mengeluarkan kata, mempunyai damfak yang sangat buruk pada sekitar kita. Saya sangat jarang untuk berfikiran kalau kata yang akan saya keluarkan akan membuahkan ahasil yang buruk.

Saya adalah orang yang senang dengan yang namanya ngobrol, bicara banyak. Dengan semua itu saya sangat jarang memperhatkan apa kata yang mesti saya keluarkan, mungkin hampir sama dengan semua. Tapi masih banyak juga yang keliatan bisa mengontrol perkataannya. Kapan saya bisa seperti mereka, lebih banyak berdia diri, tidak suka yang namanya lelucon “kataku sambil mengingat perkara”.

Hati – hatilah dengan semuanya yang akan keluar dari mulut kita semua. Perkataan yang menurut kita itu baik, belum tentu baik ditelinga orang lain. Kurangilah lelucon yang sangat tidak penting ada, bahkan dengan lelucon yang banyak menimbulkan konflik.

Perkataan yang kulewatkan sepintas membuahkan keburukan dan musibah bagiku. Seorang sahabat yang setiap harinya saya main, saling manja-manjaan dan sebagainya tersinggung dengan kata yang telah kukeluarkan dan sangat marah padaku. Sesuatu yang buruk bagiku dan terus menjadi beban fikiranku. Sesuatu yang tak pernah kuharapkan, terjadi dengan sepintas dan menimbulkan konflik dan masalah buatku. saya bisa berharap semuanya bisa berlalu denga cepat.

Ya Allah, saya harus berbuat apa dengan apa yang sudah terjadi saat ini?, apakah saya akan terus seperti ini? Diam, tanpa ada hal yang harus kulakukan? Usahaku yang pertama gagal, kata maav yang kusampaikan padanya belum dikembalikan. apalagi ya Allah yang harus kulakukan?. “kataku dalam hati”. Saya bisa tetap keliling dengan mereka teman yang lain dan menikmati semuanya, senang sama – sama, tapi saya selalu ingat apa yang sudah terjadi pada saya dan sahabatku ini.

Teman maavkan saya, semua itu hanya permainan, saya tidak pernah mempunyai tujuan dengan apa yang dikatakan oleh dirimu sobatku. Saya, kamu dan mereka adalah satu, kita keluarga. Tidak ada yang dinamakan ini teman saya dan itu teman saya. Tidak seperti itu sobat, kita adalah keluarga dan bekerja sama – sama. Sekali lagi maavkan aku teman “ucapan dalam fikiranku yang tak kesampaian”.

Banyak orang yang mengatakan saya adalah orang baik. Tapi dengan pujian mereka yang mengatakan saya baik sangat berbanding dengan apa yang sudah dikatakan. Kebaikan itu menurut kalian yang kadang mengeluarkan kata yang biasanya tidak diinginkan hal seperti itu dan mungkin menurut kita tidak ada yang terjadi, bisa membuat konflik yang cukup besar.

Kadan g ku berfikir, lebih baik salam keramaiannya mereka saya diam saja, kadang perkataanku yang menutupi kebaikan yang dikatakan mereka “tandasku”. Buatku sangat susah menjadi orang yang sabar dan jujur. mengambil contoh dari saya. Dari sananya memang saya seperti ini dan sudah merupakan ciri khas saya. Keinginan itu akan gugur dengan sendirinya.

Hati – hati kawan, lisan itu adalah racun yang biasanya akan tiba – tiba membunuh. Putus silaturahimi juga adalah hal yang buruk. Jaga lizan tanpa ada sesuatu yang terjadi pada dirumu dan cukuplah anda hanyalah seorang pendengar dan mempelajari hal tersebut. Lisan adalah racun dunia yang kadang mematikan orang.

MAAV kawan, kudatang padamu agar kamu bisa memavkan saya dan mungkin teman2 lain. Saya sangat bersalah dengan tindakan yang kuambil.

MAAVKAN MAAVKAN MAAVKAN

READ MORE - ucapan tersirat menghasilkan keburukan

Selasa, 14 Juni 2011

KESEDERHANAAN PENUH SEMANGAT



Kenapa hidup saya seperti ini terus, kapan saya bisa seperti mereka yang ketika menginginkan sesuatu, selalu ada? “ucap arman serasa menyesali kehidupannya”. Arman yang hidup bersama keluarganya disebuah rumah kontrakan yang tak jauh di pusat kota. Rumahnya sangat memprihatinkan, ruang tamu dan tempat tidur itu Cuma ada satu (ruang tamu sekaligus tempat tidur). Padahal mereka tinggal berlima, selain arman yang hidup dirumah itu, ada ibu dan ayah juga dua adiknya. Bukan hanya keadaan temapt tinggal mereka yang memprihatinkan, tapi juga kehidupan sehari – harinya yang bergantung pada sang kepala keluarga yang tidak tentu pendapatannya setiap hari.

Walaupun seperti itu, Arman dan adiknya tetap sekolah. Arman yang sudah cukup dewasa, sedang melanjutkan pendidikannya di salah satu Universitas ternama di Indonesia dan terbesar di Indonesia Timur (UNHAS). Sang adik sekolah di TK dan satunya lagi masih keccil. Arman kadang melamun dan memikirkan keadaan keluarganya, bahkan kadang menyeselai keadaanya yang seperti itu. Tapi semua itu hanyalah aduan kepada sang pencipta, setelah memikirkan hal seperti itu, Arman akan langsung berfikir positif, saya pasti bisa.

Ya Allah, Kapan saya bisa membahagiakan Orang tuaku yang saat ini saya masih sekolah, bahkan masih ijo disekolah itu. Berbagai macam cara dilakukan Arman untuk tidak membuat orang tuanya tidak terlalu banyak mengeluarkan uang untuknya, padahal dia mahasiswa. Pastinya banyak yang dibutuhkan seorang Mahasiswa, selain makan tiap harinya, buku mata kuliah dan banyak lagi yang biasanya tiba-tiba datang.

Arman selalu berusaha untuk tidak terlalu menyusahkan orang tuanya, walaupun setiap hari orang tuanya selalu memberikan uang saku ketika kekampus, Tapi Arman selalu tinggal di kampus selama beberapa hari. Itu salah cara yang dilakukan arman untuk tidak terlalu banyak merepotkan orang tuanya. Untuk buku kuliah, hanya ada beberapa buku yang di beli, selain itu Arman hanya pinjam dan modul yang katanya wajib dimiliki itu dia scan.

Arman kebanyakan hidup diluar rumah, Arman mempunya teman yang sangat banyak. Banyak yang senang dengan Arman, katanya Arman itu baik dan enak untuk dijadikan teman, sahabat atau saudara. Betul, semua itu terbukti dengan keadaan dilingkup fakultas arman, sangat jarang orang yang tidak kenal dia asalkan orang itu dimulai dari angkatannya sendiri.

Arman yang kuliah setiap walaupun tidak ada sama sekali pengetahuan yang dibawa dari sebelumnya kedalam jurusannya dia. Tapi Arman tetap ikut untuk belajar, dan pastinya juga aktif dalam perkuliahan itu, karena difikiran Arman, dia harus bisa membahagiakan orang tuanya dengan cepat. Arman juga tidak mau untuk tinggal lama dikampus untuk menghabiskan uang yang seharusnya sudah bisa meninggalkan kampus untuk terjun kedunia kerja.

Karena kuliah Arman tiap harinya itu bukan bidangnya, bahkan tidak ada sama sekali yang diketahui. Arman selalu mencari sensasi untuk mencari ilmu atau pengetahuan diluar perkuliahan. Saya harus bisa mempunyai pengetahuan lebih dikampus ini, bukan hanya pelajar saja. “ucap arman sambil memikirkan dengan cara apa dia bisa seperti itu.

Beberapa bulan Arman hidup dilingkungan kampus, akhirnya dia mendapat solusi untuk bisa menambah ilmu selain di jurusannya yang tak bisa diharapkan. Di Kampus ada yang dinamakan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), lewat itulah arman mengembangkan bakatnya dan mencari Ilmu yang belum dia dapatkan sama sekali. Arman pun mengikuti salah satu UKM yang ada dikampus itu untuk mendukung bakatnya sendiri dan pastinya untuk menambah pengetahuan baru buat Arman.

Arman pun bisa menjadi bagian di dalamnya UKM tersebut, dan pernyataannya itu tidak salah bahwa untuk menambah wawasannya harus melalui lembaga atau UKM yang ada. Arman bisa tampil berani di depan siapa pun dan banyak mengetahui sesuatu masalah keorganisasian. Semua itu tidak Arman dapatkan di bangku perkuliahan tapi dalam suatu lembaga.

Arman sudah mengenal lembaga – lembaga yang ada. Dia pun selalu mengembangkan apa yang sudah didapatkan dari lembaga tersebut dan membawanya ke lembaga – lembaga yang lain. “kaya’nya saya mau kembangkan apa pi yang belum saya tau di lembaga ini” dengan gambaran muka yang cukup semangat, Arman mengucapkan hal itu. Kuliah tetap dilaksanakan, tapi lebih banyak dalam lembaga tersebut. Tidak ada yang bisa saya banggakan pada diriku dengan jurusanku sendiri “ucap Arman kembali”.

Arman sangat senang dan bangga bisa menjadi bagian dari UKM tersebut. Ilmu itu mengalir hanya dari EBS dan pastinya dengan hasi usaha sendiri.

Syukurilah apa yang ada, apa pun itu. Kita tidak bole menyesali apa yang sudah terjadi. Karena sesalan itu bukan hal yang terbaik melainkan bisa membuat hancur semuanya.

Tetap semangat syukurilah apa yang ada.


READ MORE - KESEDERHANAAN PENUH SEMANGAT

Senin, 13 Juni 2011

CINTA SEJATI


Suatu hari kegiatan Latihan Kader Muda (LKM) dilaksanakan di suatu Sekolah yang terpencil di kota Makassar. Oraganisasi yang mengadakan kegiatan ini adalah oraganisasi yang dimilki seluruh dunia, dan memilki cabang di tiap – tiap kecamatan. LKM tersebut di laksanakan oleh 2 cabang yang ada di Makassar. Si Abi yang sangat senang dengan yang namanya kegiatan apalagi kegiatan itu akan mempertemukan yang namanya teman baru. Abi sangat senang, “Pasti saya akan mempunyai teman baru” katanya sambil memegang dagunya entah lagi mikir apa saja.

Karena 2 cabang yang digabung menjadi pelaksana, otomatis kedua cabang ini akan saling mengenal, walau sebelumnya sudah ada beberapa diantaranya sudah saling kenal, tapi pasti ada yang baru lagi. Suara yang keras, seperti arahan yang terdengar dari dalam kelas, ternyata pembukaan LKM sudah dimulai dan pembacaan tatib sedang berlangsung.

Setelah pembacaan tatib, seluruh peserta pulang kerumahnya masing – masing dan akan datang kembali esok harinya. Pagi pun tiba, burung – burung pun berkicauan dengan suara yang merdu membangunkan orang – orang yang sedang tidur. Mmm baru jam 5 tapi kenapa burung – burung itu suda ribut ya? “tanya abi pada dirinya sendiri”. Tapi Abi tetap bangun dari tidurnya dan membangunkan teman – temannya yang masih tidur menuju ke Masjid yang ada dalam lingkup sekolah tersebut untuk melaksanakan Shalat Subuh. Setelah bangun mereka langsung menuju Masjid.

Allahu Akbar Alaaaaaaaaahu Akbar, suara adzan pun terdengar sangat merdu. Orang – orang setempat serasa terpanggil, dan bukan hanya Abi dan teman – temannya yang berada pada Masjid sekolah tersebut, tapi juga masyarakat sekitar yang mendatangi Masjid itu untuk melaksanakan shalat Subuh. Laaaailaaaaha Illallah, akhirnya adzan selesai dan para jama’ah melaksanakan shalat sunnah, ada juga yang ngobrol sambil wudhu.

Silahkan “salah satu jamaah mempersilahkan Abi untuk menjadi Imam”, iya bapak saja “Abi pun membalas seruhan jama’ah tersebut, kamu saja “jama’ah kembali mengayungkan tangannya untuk mempersilahkan Abi yang kedua Kalinya. Abi pun maju dan memimpin Shalat subuh. Setelah shalat selesai, mereka kembali ke kelas sebagai tempat para pelaksana kegiatan tinggal (Sebagai Kamar).

Para pelaksana kegiatan kembali bekerja untuk persiapan para pesertanya, ada yang mempersiapkan Konsumsi untuk sarapan di pagi hari nantinya dan ada yang membersihkan halaman. Akhirnya matahari semakin naik, dan bumi pun semakin terang. Satu per satu peserta LKM datang, masuklah “suruh Abi pada peserta itu”, peserta itu langsung masuk menuju ruang materi, dia langsung duduk tanpa mengerjakan apa – apa. Peserta tersebut terlihat gelisah menunggu teman – temannya yang rasanya sangat lama datangnya.

Tak lama kemudian akhirnya para peserta datang dengan rombongan, mereka langsung masuk ruangan materi. Abi langsung pimpin sidang dan mengarahkan peserta di hari pertama kegiatan itu, mana sarapannya “dengan suara yang lumayan keras Abi meminta sarapan untuk peserta”. Akhirnya sarapan pun langsung dibawa ke raung materi dan para peserta di beri kesempatan selama 5 menit untuk menuntaskan makanan yang ada di depan mereka.

Waktu demi waktu, materi pun berseling berganti dan selesailah materi selama sehari, bumi kembali gelap karena waktu sudah menunjukkan pukul 18.20 wita. Para peserta dan pelaksana kegiatan berbondong – bondong ke masjid untuk melaksanakan Shalat magrib berjamaah. 10 menit kemudian, selesailah mereka shalat, triiiiiiiing “bunyi hp Abi” ternyata ada sms dari teman yang juga merupakan panitia. “nanti saya telat datang, kalau ada teman saya datang tolong ditemani” isi sms yang diterima Abi. Baiklah, saya akan temani “Abi menjawab sms tersebut’. 5 menit kemudian, lampu motor menyinari Abi dari jauh, siapa dia? Sepertinya saya kenal dengan jas yang dia gunakan “tanya Abi pada dirinya sendiri”.

Turunlah perempuan itu dari motor besar yang menyinari Abi, dia pun langsung mendekati Abi. Fu ada? “tanya wanita itu pada Abi”. Ow, temannya Fu? Pantasan aja saya perhatikan Jas yang dipakai dan langsung saya berfikir dimana pernah saya melihat jas itu , “kata Abi tanpa menjawab pertanyaan sang wanita”. Iya saya temannya fu “tambah sang wanita”, saya Abi “sambil menyodorkan tangannya”, kamu siapa?. Saya Ana “juga menyodorkan tangannya” berkenalanlah mereka.

Ana ditemani dengan Abi sampai Fu datang, ternyata si Fu pengen di jemput. Akhirnya Abi, Ana dan Anita berangkat untuk menjempur Fu dirumahnya. Mereka berangkat 2 motor, tak lama kemudian sampailah kerumah Fu. Fu pun sudah siap di depan rumahnya dan langsung berangkat menuju lokasi. Malam pun sangat larut, peserta asyik menikmati materi yang diberikan oleh pemateri. Karena Abi menemani Ana beberapa jam, mereka sudah akrab dan ngobrol sampai malam sangat larut “menunjukkan dini hari”.

Para peserta dan sebagian dari pelaksana kegiatan sudah tertidur, ana belum tidur dan masih asik berbicara dengan Abi. Mereka berdua semakin akrab, bahkan sudah saling perhatian. 2 hari silang, masuklah acara puncak, yaitupengukuhan para peserta LKM yaitu baiat. Ana tidak mau pisah dari Abi, keman Abi melangkah, ana pun ikut. Abi juga merasakan hal yang sama, rasanya nyaman berada di dekat Ana. Abi sambil membawa tas Ana, berdiri menyaksikan acara baiat, sangat senang dengan apa yang sudah terjadi.

Acara LKM pun selesai, karena mereka berdua sudah akrab dan pastinya sudah tukaran nomor telfon. Abi coba menelfon Ana yang akhirnya di angkat oleh Ibu Ana, namun semuanya baik – baik saja. Nelfon itu terus berlanjut, mereka berdua semakin dekat, Abi mempunyai perasaan yang aneh. Terasa nyaman apabila mendengar suara Ana, apakah saya jatuh cinta? “tanya Abi pada dirinya”, kalau saya sedang jatuh cinta, atas dasar apa saya jatuh cinta kepada Ana? “tanya Abi lagi”. Akhirnya Abi yakin kala memang dia betul – betul Jatuh cinta walaupun Abi tidak tau apa yang membuat dia jatuh Cinat.

Sebulan lebih mereka telfon –telfonan, Ana pun serasa bosan dengan pacarnya si Acha, dan akhirnya mereka putus. Tak lama kemudian Abi mengungkapkan perasaannya namun Ana menolak dengan baik. Saya tidak mau pacaran saat ini, sampai UAN “kata ana”. Okelah, silahkan sekoalh tapi berjanjilah menerima cintaku setelah lulus sekolah nanti. “jawab Abi”. Insya Allah “jawab Ana kembali”. Sudah positif mereka akan pacaran nantinya.

Beberpa hari kemudian telfon Abi bunyi. Ternyata sms “k’ jadimaq pacarku supaya ada yang membimbing saya”, sms dari Ana. Kegembiraan yang cukup besar dirasakan Abi, tapi abi cukup santai menjawa “iya, terima kasih banyak sudah terima cintaku” jawab Abi.

Ternyata percintaan tidak kapan datangnya dan seperti inilah cinta. Kalau ada yang cinta pada seseorang hanya karena kamu cantik atau kepintaranmu, itu bukan cinta tapi kagum.

Cintailah orang yang mencintaimu. Janganlah engkau mencintai orang yang kamu cinta (dia tidak mencintaimu, memaksan dia untuk mencintaimu?

Terima kasih

READ MORE - CINTA SEJATI

Jumat, 10 Juni 2011

SANG IDOLA

Sang idola banyak orang datang mengguncang kampus Unhas tepatnya di Baruga Andi Pangeran Pettarani. Rosianna Silalahi seorang motivator dan bisa juga dikatan sebaga interpreneur sang wanita. Dia memang hebat, pintar dan pandai, juga santai menghadapi petinggi – petinggi negara di depan banyak manusia. Dengan acara Rossy gos to Campus yang penjualan tiketnya hanya 2 hari langsung habis dua ribu lebih tiket, bahkan banyak yang kecewa karena tidak dapat tiket. Itu semua bukti kalau memang Rossy adalah seorang motivator wanita yang memang ditunggu mahasiswa Unhas.

Rossy Muncul di depan para Mahasiswa Unhas (dalam baruga) sekitar pukul 09.00 Wita. Munculnya dia membuat gemuran para peserta yang ada di dalam Gedung Baruga Tersebut. Betul seorang Idola para mahasiswa yang menghadiri acara tersebut. Pemimpin –Pemimpin Kota sampai Negara pun hadir bahkan Pemimpin Pengusaha Indonesia. Mereka tampil di depan para Mahasiswa Unhas yang di pimpin oleh seorang host, Rossy. Para mahasiswa pun diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau pun tanggapan pada kegiatan tersebut melalui twitter Rossy.

Para Mahasiswa dan Peserta – Peserta lainnya sangat menikmati dialog tersebut. Jusuf Kalla (Jk) yang tampil pertama yang membuat para Mahasiswa ribut dengan ketawanya dan sesekali menaikkan jempolnya karena perkataan Bapak Jusuf Kalla (Mantan Wakil Presiden RI). Semua karena perkataan Bapak JK menanggapi pertanyaan Rossy, baik dari dirinya maupun pertanyaan dari Mahasiswa lewat Twitternya.

Dalam acara tersebut banyak hal yang bisa didapatkan. Semua yang tampil adalah pemimpin yang mengurus negara dan pengusaha besar Indonesia yaitu Bapak Erwin Aksa. Banyak motivasi yang diberikan kepada Mahasiswa yang ada dalam kegiatan tersebut.

Percakapan demi percakapan yang dilakukan orang – orang yang ada di depan, tak terasa waktu percakapan itu habis dan selesailah obrolan bersama asey aset bangsa tersebut. Para pemimpin yang sangat hebat untuk tetap saling kerja sama dalam kepemimpinan.

Ari Lasso pun muncul sebagai guest tar kegiatan tersebut, menghibur para peserta. Saat munculnya penyanyi legendaris tersebut, saya langsung tertawa kecil. Teman yang ada disebelahku langsung membisiki saya karena suara didalam gedung itu sangat ribut “makassar dan yang lain memang sangat bedah ya?” kata teman di sebelahku. Iya emang, sudah keliatan gilanya kalau ada orang yang datang dan orang itu adalah sang idola juga seing muncul di TV-TV. Mereka langsung beranjak ditempatnya menuju depan panggung, mereka hanya mengingat HP (karena mau ngerekam penampilan bang Arie). Tas dilupakan, masalah hilangnya ma urusan belakang, tidak ada yang diingat kecuali orang yang tampil dihadapannya untuk menghibur mereka.

Sangatlah lucu, semua menaikkan tangannya hanya untuk merasakan pegangan sang Idola. Hahah, sangatlah indah dan lembut tangannya “kata mereka”. Skali lagi saya tertawa kecil, apa sih istimewanya tangannya dia, saya manusia dia pun manusia. Kurang lebih 10 lagu yang ditampilkan bang Arie, saya hanya duduk dan sambil memegang dagu sambil melihat para penonton yang sangat ingin sekali memegang tangan orang yang tampil didepan. Tapi sebenarnya itu semua pribadi mereka masing-masing. Tapi aneh saja menurutku, dan sampai berakhir penampilan itu, saya tetap menikmati penampilan itu dengan keramaian orang yang joget-joget. Sambil meneikmati penampilan tersebut, hanya satu kaliamt yang ada dalam fikiranku, tidak apalah mengidolakan seseorang, tapi haruskah seperti itu? Yang melebihi idolanya kita pada orang tua sendiri. Ada yang mengatakn mengidolakan mereka dan orang tua lain, tapi apa bedanya. Bisakah kalian membedakan,? Dan apa istimewahnya dia?.

Maav de kutak jelas berkomentar dengan masalh yang seperti itu. Pasti banyak diantara kalian yang jengkel dengan apa yang saya tulis. Tapi saya hanya menoreskan sesuatu yang saya liat dan yang saya fikirkan dan pastinya di ikuti dengan pertanyaan-pertanyaan yang ada.

READ MORE - SANG IDOLA

SAAT MENEGANGKAN

Saat ini adalah saat-saat yang sangat menegangkan bagiku. Sebagai anak kuliah yang pastinya dituntut untuk menjadi yang terbaik oleh keluarga dirumah. Kenapa saya mengatakan saat ini adalah saat-saat menegangkan dan menakutkan bagiku, itu semua karena pengalaman yang pernah terjadi padaku yang membuat seluruh teman-teman saya repot hanya karena saya seorang yang tak berguna baginya.

Nilai sangat berpengaruh dengan semuanya, tidak bisa melanjutkan apa yang kuinginkan apabila nilaiku jelek, padahal orang yang ada dirumah menginginkan yang terbaik. Sedangkan saya berfikir saya tidak akan pernah bisa menjadi yang terbaik. Saya tidak bisa memaksakan pelajaran itu bisa saya mengerti dan saya kuasai. Saya sangat terlambat, pelajaran yang sedang berlangsung sudah sangat jauh. Saya yang lulus di Universitas kebanggaan orang-orang yang ada di Indonesia Timur ini yang merupakan pilihan ketiga, yang jurusannya tak pernah sama sekali saya pelajari.

Tapi saya tetap melanjutkan karena saya merasa, dari awal mereka tidak menginginkan saya kuliah tapi saya tetap nekad dan saya harus mempertanggungjawabkan kenekatan saya pada tahun 2009 lalu. Saya harus mendapatkan sesuatu setelah menjadi mahasiswa terlebih setelah lulus nanti. 3 semester saya lewati kumerasa tidak sanggup dengan semuanya, namun kutetap terus berusaha untuk belajar dan bertahan di dalamnya.

Semester 3 lalu semua temanku sibuk karena saya, saya dapat hukuman karena nilai yang terus menurun sehingga saya harus berusaha sendiri untuk tetap bisa melanjutkan kuliah. Stress yang sangat besar yang pernah kurasakan pada saat itu. 3 angkatan saya di Unhas ini semua tau dengan masalahku hanya karena kebiasaanku yang terus menulis semua apa yang saya rasakan.

Pada saat mereka mengetahui, mereka langsung bersibuk-sibuk hanya untuk membantu saya untuk tetap bisa bersama mereka. Di Padewakkang, mereka mengatakan “kamu harus tetap lanjut, kita bersama sampai seterusnya, kita masuk sama-sama dan kita juga harus keluar sama-sama. Saya sebagai lelaki yang cengeng sering mengeluarkan air mata pada saa itu, hanya karena terharu dengan perlakuan mereka. Berbagai macam cara di lakukan hanya untuk saya pribadi. Di Ebs tanpa kata langsung menyelesaikan semua dan saya pasti tetap melanjutkan kuliah.

Kuberfikir, apa istimewahnya saya kawan. Kalian sangat perhatian kepada saya. Namun hanya terima kasih yang bisa saya ucapkan, tapi tak langsung kepada mereka, karena ku tak tahu siapa yang menyelesaikan semua. Kuberterima kasih kepada Allah yang menyaksikan semuanya. Dan saya mengambil keputusan, saya harus bisa dalam suatu bidang. Saya sadar kecil kemungkinan untuk bisa menjadi Sarjana Sastra yang bisa menguasai Jurusan saya. Tapi saya harus bisa menguasai semua pelajaran yang saya dapt di Organisasi.

Dan sekarang Final semester 4 sudah selesai dan saya merasakan di jurusan memang tidak/sudah kumendapatkan apa yang ada. Tapi saya rasakan bahwa sudah banyak yang saya dapatkan di bidang lain di Organisasi saya. Dan saya sudah yakin inilah yang akan saya bawa keluar nanti menuju dunia kerja, bukan label Jurusan saya. Saya bangga bisa di Organisasi ini, begitu banyak pelajaran dan ilmu yang saya dapatkan.

Dengan selesainya semester 4 saya langsung mengatakan saat – saat yang menegangkan, saya takut dengan terulangnya yang lalu. Saya tidak mau merepotkan kawan-kawanku lagi. Saya harus bisa dan bisa menyelesaikan sendiri kalau memang ada masalah. Tapi semoga saja, tidak ada apa-apa yang terjadi, dan saya mendapatkan nilai yang baik. Agar semua bisa bahagia dan senang dengan hasil yang kuraih.

Tapi saya masih takut dan maih menegangkan dengan apa yang akan terjadi nanti, apakah saya akan tetap lanjut atau apa yang akan terjadi.

Ya Allah, berikanlah kemudahan kepada Hambamu. Berikanlah yang terbaik. Jaukanlah masala padaku.

SMANGAT AIM

READ MORE - SAAT MENEGANGKAN