
keterharuan yang sangat besar yang kurasakan, ketika kalian datang bersama-sama hanya untuk melihat kondisi ayahku. kalian semua datang menghibur mereka yang pada saat itu seppih dari pagi sampe sore hanya nonton dan tidur dia kerjakan, "seperti itu kata ibu padaku setelah saya datang tepat pukul 17.12 menit.
memang, saat saya masuk kamar dimana ayah saya dirawat, mereka semua dalam keadaan tertidur. Ayah, Ibu dan kedua adikku tertidur, mungkin semua pada lelah. kedatangan kalian membuat ruangan yang sempit itu menjadi rame sekitar satu jam lebih.
kalian semua ngobrol, bercanda di depan ibu dan ayahku. mereka sangat terhibur dengan keadaan itu, walaupun ayah yang di atas tempat tidur sebagai pasien hanya bisa menikmati pembicaraan kalian tanpa mengeluarkan kata-kata, dia hanya mengurus tangannya yang bengkak karena infusnya, sesekali dia memperlihatkan kesaya. sedangkan Ibu yang juga keliatan sibuk dengan dua anak kecilnya dan sesekali melirik ke televisi. mereka tidak mengeluarkan kata tapi mereka sangat menikmati dan sangat senang dengan kehadiran kalian teman.
ayah sebenarnya orang yang sangat cepat akrab, semua teman yang pernah saya bawa kerumahku, hanya ayah yang selalu menemaninya ngobrol, bahkan teman sampe bosan mendengar obrolannya, tapi dalam kondisi yang saat ini dia alami sehingga ayah hanya bisa menikmati pembicaraan teman-teman. sedangkan ibu memang seperti itu, orangnya sangat pendiam, sesekali dia hanya bisa tersenyum ketika diajak ngobrol. Ibu juga orangnya sangat rendah hati dan juga selalu merendahkan keadaannya, "tapi semua itu emang bennar". pada saat kalian pamit, saya membiarkan kalian semua keluar sebelum saya ikut di belakang kalian yang memang ingi pulang juga untuk mengurus berkas adikku yang mau daftar POSK Unhas. setelah kalian semua lepas dari pintu kamar itu, saya juga pamit sama ibu dan ayah, saya pamit sambil cium tangan ayah. Ayah langsung memegang tanganku sangat erat dan mengucapkan kata "hatiko nak na! janganko balap-balap",
iye "jawabku.
setelah itu saya langsung menuju tangan ibu dan menciumnya pula, ibu langsung mengatakan, "hati-hatiko, teman-temannu baik sekali, mau menjenguk orang yang susah seperti kita ini" kata ibu sambil merendahkan diri lagi. yah itulah karakter ibu yang selalu merendahkan diri, walaupun semua itu bennar.
keterharuanku semakin besar ketika ibu mengatakan kalimat itu, ternyata ibu yang tadinya tidak mengeluarkan kata-kata ternyata sangat senang dengan kedatangan teman-teman untuk melihat kondisi suaminya.
dikehidupan sehari-hari, sebagian dari kalian bisa dikatakan sangat rusak, preman-preman dikit melalui mulut, "he piss". tapi hati kalian sangat peduli dengan saudara-saudaranya, bukan hanya saudaranya, keluarga saudaranya yang mengalami musibah pun langsung bergerak menuju fikiran yang sangat baik untuk saudaranyan itu. mendengar keluarganya di organisasi ini sakit, fikiran untuk menjenguk langsung muncul di fikiran dan semuanya itu selalu jadi untuk menjenguk sesuai rencana. artinya perbuatan baik itu tak pernah ditunda, padahal kegiatan-kegiatan kita dalam organisasi ini kadang ditunda. itu merupakan kepedulian yang sangat besar yang ada dihati teman-teman masing-masing.
teri masih buat k'bamz, k'aji, k'ipul, k'melan, k'hilda, k'angra, mitha, rara, tri dan ayhu yang datang menjenguk ayah saya, niat untuk menjenguk adalah merupakan doa bagi kami. juga buat seluruh teman-teman yang sudah mendoakan atas kesembuhan ayah walaupun tidak datang.
MAKASIH TEMAN-TEMAN, SEMOGA KEBAIKAN KALIAN DIBALAS OLEH ALLAH SWT. DAN SEMOGA SAYA BISA MEMBALAS SEMUANYA LEBIH DARI APA YANG KALIAN LAKUKAN.